SALATIGA. Wali Kota Salatiga meminta Satgas Penanganan Covid-19 Kota Salatiga terus melakukan koordinasi dengan gugus tugas di tingkat Kecamatan kelurahan hingga RW dalam menangani covid-19. Permintaan tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi satgas yang dipimpin oleh Sekda Drs. Fakruroji di Rumah Dinas Wali Kota, 18/11.
“Karena hingga hari ini warga meninggal karena covid-19 sudah 10 warga, yang terkait kasus sudah 400 lebih, dan klaster penularannya sudah klaster keluarga. Tentunya untuk menjadi perhatihan khusus, Dinas Kesehatan menjadi lebih banyak tanggung jawabnya karena harus lebih giat lagi melakukan tracing. Dan yang terus membantu kita adalah Polres, Kodim, saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolres dan dandim yang selalu mengajak masyarakat untuk taat protokol kesehatan. Kita harus guyub kompak, satu visi, satu jalan, agar kegiatan yang mengumpulkan masa, kerumunan bisa diminimalisir. Dalam struktur satgas covid yang baru Kapolres dan dandim sebagai wakil sehingga langsung bisa mengambil sikap. Kekuatan di satgas RW untuk digalakkan terus, Satpol PP juga terus lakukan sosialisasi,” pesan Yuliyanto.
Peserta rakor adalah Forkopimda, dan segenap satgas Penanganan Covid-19 Kota Salatiga. Kapolres dalam tanggapannya menjelaskan pihaknya telah rutin mengadakan operasi. “Kita bekerjasama dengan Kodim dan Satpol PP operasi dan sosialisasi 3 kali sehari dan terus kita laporkan kepada Kapolda. Dari Kapolda juga mengingatkan untuk tidak ada pengumpulan masa yang signifikan. Masyarakat juga kita berikan edukasi, jika ada pengumpulan masa untuk tidak mengikuti,” terang AKBP Rahmad Hidayat.
“Jika ada kegiatan keagamaan untuk perhatian camat dan Satpol PP kita batasi dulu. Kita sebagai aparat pemerintah harus beri contoh terdepan, sehingga mari kegiatan beberapa waktu ke depan untuk menyesuaikan. Polres jemput bola, ini terkait kesehatan yang bisa menimbulkan keresahan,” imbuhnya.
Sementara Ketua DPRD Dance Ishak Palit menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi. “Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda untuk melakukan siaran di berbagai media, baik radio, media sosial, bahkan bila perlu siaran keliling setiap hari. Mengingat roda perekonomian juga harus tetap bergerak, sehingga protokol kesehatan harus diterapkan dengan sunggunh-sungguh,” Ketua DPRD memberikan penekanan.
Kepala Dinas Sosial Gati Setiti, dalam laporannya menjelaskan jika dari kementerian sosial ada bantuan 15 juta bagi pasien covid meninggal dunia. “Kami sudah surat ke camat dan lurah untuk sosialisasi kepada warga. Namun karena permohonan lambat maka kita jemput bola. Hingga saat ini sudah 1.600 paket bantuan kita salurkan. Karena kasus meningkat permohonan bantuan terus mengalir. Kami juga menangani komplain bantuan terlambat, dan sekarang sudah teratasi,” Gati Setiti melaporkan.
Sumber : www.salatiga.go.id